Minggu, 08 Februari 2015

Dibalik Meru Betiri

Surga di Meru Betiri


 


Meru Betiri merupakan hutan tropis dengan sungai spektakuler dan keanekaragaman satwa liar. Berslogankan “Home of Biodiversity”, Taman Nasional Meru Betiri merupakan salah satu taman nasional yang paling mengesankan di Pulau Jawa dengan ekosistem mangrove, hutan rawa, dan hutan hujan dataran rendah.

Kawasan Taman Nasional Meru Betiri secara administrasi pemerintahan terletak di Kabupaten Jember dan Kabupaten Banyuwangi, Jawa Timur. Taman nasional ini terdiri dari 4 zona yaitu,  zona rimba seluas 22.622 Ha, zona pemanfaatan intensif seluas 1.285 Ha, zona rehabilitasi seluas 4.023 Ha, dan zona pemanfaatan khusus seluas 2.155 Ha.

Sebagian besar taman nasional ini dipenuhi oleh perkebunan karet dengan topografi berbukit-bukit berikut tebing yang curam. Kawasan Taman Nasional Meru Betiri bagian utara dan tengah merupakan hutan hujan tropika yang selalu hijau, sedangkan di bagian lainnya termasuk hutan dengan musim kering.

Taman nasional ini merupakan sebuat pot besar tempat tumbuhnya tanaman langka seperti bunga raflesia dan beberapa jenis tumbuhan lainnya seperti bakau, api-api, waru, nyamplung, rengas, bungur, pulai, bendo, dan beberapa jenis tumbuhan obat-obatan.
Di sini Anda dapat menyaksikan tingkah laku satwa liar yang eksotis seperti kumbang hitam, kura-kura, macan tutul, banteng, kera ekor panjang, ajag, kucing hutan, rusa, bajing terbang ekor merah, merak, penyu belimbing, penyu sisik, penyu hijau, dan penyu ridel atau lekang.
Di Pantai Sukamade dibangun beberapa fasilitas sederhana untuk pengembangbiakan penyu. Taman ini juga merupakan tempat perlindungan harimau jawa yang langka dan mulai punah.
Taman ini terletak di salah satu daerah yang paling terpencil di Indonesia sehingga aksesnya termasuk sulit, bahkan pengunjung terpaksa menggunakan mobil 4WD. Letaknya yang terpencil membuat hutan ini jarang dikunjungi sehingga menjadi alasan mengapa hutan ini menjadi surga belantara yang belum terjamah keindahannya.
Taman Nasional Meru Betiri menawarkan pemandangan dan pengalaman yang luar biasa. Pepohonan dan satwa liar yang menjadikan hutan ini sebagai rumah dan habitat mereka akan menjadi atraksi menarik sekaligus bermanfaat bagi Anda. Menuju hutan ini membutuhkan stamina yang baik. Namun keletihan Anda akan terbayar lunas dengan pemandangan yang spektakuler dan udara hutan yang khas menyejukan kulit dan hati Anda. Pengalaman ini akan sulit Anda rasakan dan temukan di tempat lain di planet ini.

Anda juga bisa menapakkan kaki di beberapa tempat menarik di sekitarnya seperti:


Pantai Rajegwesi
Di pantai ini Anda bisa berwisata bahari seperti berenang, mengamati satwa dan tumbuhan, juga wisata budaya dengan mengunjungi desa nelayan tradisional.

Sumbersari
Di sini Anda bisa menemukan padang rumput seluas 192 hektar dan melihat tingkah laku satwa liar seperti sambar, rusa, dan kijang. Sebuah laboratorium alam untuk kegiatan penelitian yang sempurna.

Pantai Sukamade
Di sini Anda bisa berkemah, selancar angin, melihat penyu yang sedang bertelur, juga tempat pengamatan tumbuhan atau satwa.

Teluk Hijau
Menjelajahi hutan, wisata bahari, dan berenang. Alamya jelas akan membuai Anda jatuh ke pelukan kedamaian.

Aksesibilitas
Kawasan Taman Nasional Meru Betiri dapat dicapai melalui dua jalur :
  1. Jalur melalui Jember: Jember-Ambulu-Curahnongko-Bandealit sepanjang 64 Km dari arah Jember, dapat ditempuh selama 1,5 jam.
  2. Jalur melalui Banyuwangi:
  • Jember-Glenmore-Sarongan-Sukamade sepanjang 103 km, dapat ditempuh selama 3,5 - 4 jam.
  • Jember-Genteng-Jajag-Pesanggaran-Sarongan-Sukamade sepanjang 103 km, dapat ditempuh selama 3,5 - 4 jam.
  • Jember-Banyuwangi-Genteng-Jajag-Pesanggaran-Sarongan-Sukamade sepanjang 127 km, dapat ditempuh selama 4 - 4,5 jam.
Alternatif Tujuan di Taman Nasional Meru Betiri

Jalur Andengrejo-Bandealit
Pintu gerbang Andengrejo merupakan satu-satunya akses masuk menuju Bandealit. Di pintu gerbang ini, Anda harus membayar tiket masuk dan memperoleh informasi lengkap tentang taman nasional ini. Sepanjang perjalanan menuju Bandealit, Anda dapat melihat atraksi-atraksi seperti budeng yaitu monyet semacam lutung. Pohon Aren yang menguraikan buahnya sungguh memesona untuk pecinta alam atau fotografer.
Temukan juga kijang, bunga Rafflesia, dan pabrik kopi peninggalan Belanda yang sekarang dimiliki oleh PT Bandealit, kebun karet, serta masyarakatnya yang sedang memanen getah karet, kebun sayuran, pohon nyiur dan berjajar rapih, serta pohon durian yang aromanya selalu tercium.
Saat Anda mencapai pintu gerbang Bandealit yang jaraknya sekitar 14 km dari pintu gerbang Andongrejo, Anda wajib melaporkan ke kantor setempat.

Jalur Bandealit-Pringtali
Pringtali adalah padang savana yang menakjubkan. Akses menuju padang luas ini harus menuju Bandealit terlebih dahulu. Hal yang akan Anda temui di perjalanan ialah mengunjungi petani kelapa muda yang airnya menebus dahaga sangat Anda di hutan tropis ini.
Selain itu, bila wakunya tepat makan ada suguhkan kegiatan masyarakat memanen kopi. Gerombolan banteng (Bos javanicus) sekitar 30 ekor akan terlihat sesekali melalui jalur ini untuk mencari minum dan makan, tentunya saat malam hari. Hutan hujan tropis yang berkabut dan airnya yang hijau bersih akan menyegarkan mata dan pikiran Anda. Apalagi bila Anda dapat berjumpa dengan macan tutul di savana Pringtali di dalam mobil Anda, semoga saja beruntung melihatnya langsung.

Jalur Bandealit-Goa Jepang
Di jalur ini Anda akan menemukan pohon jati yang tegak menghalangi sinar matahari menembus celah-celah pepohonan. Sebuah perkampungan masyarakat lokal pun akan Anda temui dengan keramahan warganya yang bersahaja.
Bila Anda ingin memberi makan rusa timor, hal ini dapat Anda lakukan di penangkaran rusa di sebelah pusat informasi. Gombloh adalah selebriti lokal yang ternyata adalah rusa jantan yang sangat akrab dengan manusia.
Buah naga adalah hal yang unik yang akan Anda temui di jalur ini. Selain itu, anggrek liar yang indah dan bunga Ipomoea dapat menghibur Anda dengan warna-warnanya. Muara di dekat Bandealit dapat dimanfaatkan untuk beristirahat dan berkano. Pantai Bandealit sendiri merupakan garis pantai yang sunyi dan asri.
Lihatlah para nelayan menangkap ikan dan juga menawar hasil tangkapannya. Hal ini biasa dilakukan sebelum pengunjung menginap dan makan malam. Goa Jepang yang juga disebut bungker Jepang dapat Anda temui di daerah ini. Perjalanan menuju bunker sekitar 2 jam dengan berjalan kaki.

Jalur Banealit-Teluk Meru
Tanaman kopi merupakan hamparan yang akan Anda lihat di jalur ini. Pohon Glintungan (Bischofia javanica) yang tinggi berdiameter 2 meter patut Anda abadikan dalam foto.
Buah Gondang akan Anda temui yang rupanya sangat mirip apel. Buah ini tidak dapat dimakan karena dapat menjadi racun. Bila Anda ingin mengetahui tanaman rotan, maka di sinilah Anda dapat melihatnya. Rupanya penuh dengan duri pada batang dan daunnya.
Batu Ampar adalah daerah di tepi sungai yang airnya bersih. Beristirahatlah di sini sambil berendam walau hanya kaki Anda saja yang masuk di dalam airnya yang segar. Tempat pengamatan burung adalah lokasi yang sering dilakukan di daerah jalur ini. Burung kecil seperti burung madu, hingga elang dapat Anda nikmati di sini.
Mengkudu pun akan Anda lihat bila pandangan Anda cukup jeli melalui jalur ini. Bila lebih tertarik dengan ukuran pohon yang cukup besar maka beringin asli yang berumur puluhan tahun dapat Anda temui di jalur ini.
Sesampainya di Teluk Meru, buatlah tenda dan Anda mulailah menikmati alamnya dengan cara berkemping (camping). Pantai di teluk ini panjangnya 5 km dan dipotong oleh satu aliran sungai yang harus Anda sebrangi saat menyusuri pantai. Jangan khawatir, air sungai ini cukup dangkal dan berair tenang.

Jalur Meru-Permisan
Sungai kecil berbatu pasti akan menantang Anda, apalagi saat musim kepiting berkembang biak. Dua sungai akan bertemu di Kali Lanang. Di sinilah Anda beristirahat. Istirahat kedua dilakukan para petualang di Tumpak Dawung yang merupakan puncak bukit, sebelum menuju pantai Permisan Barat. Pantai di balik bukit akan Anda temui dan indahnya melebihi pantai Permisan Barat. Banyak orang berenang bahkan snorkeling karena terumbu karangnya yang masih sangat baik.

Jalur Permisan-Sukamade
Ikan blanak dan mujair akan banyak ditemui di hutan mangrove. Hanya 10 menit dari Permisan, Anda akan menemui air terjun landai yang membuat Anda ingin kembali menceburkan diri walau baru berenang di pantai. Jalur menuju Sukamade dari air terjun akan sangat menantang karena licin dan Anda banyak beristirahat di berbagai titik.
Pohon pinang, aren, dan semak belukar akan menemani Anda hingga savana selanjutnya. Ke Sukamade Anda perlu mengambil jalur kanan, setelah menuruni bukit terjal dari Pondok Muto. Jalur ke kiri akan membawa Anda ke Sumbersari.

Jalur Sukamade-Sarongan
Hal paling menarik ialah menyebrangi sungai dengan motor atau truk. Pengemudi seolah tahu titik mana yang harus dilalui tanpa meresikokan truk dan penumpangnya. Setelah 4 kilometer dari pantai Sukamade, perkampungan pegawai perkebunan PT Sukamade akan menyambut. Di sinilah Anda akan mengenal buah kakao atau coklat.

Akomodasi
Bila waktu tak mengizinkan Anda untuk pulang malam hari dan Anda masih di Bandealit maka bermalamlah di salah satu pondok wisata. Yaitu berupa 2 rumah dengan fasilitas masing-masing 4 kamar tidur dan kamar mandi, tempat tidur springbed, air bersih, listrik (walau dipadamkan di malam hari), dan ruang tamu yang luas.
Di Pantai Sukamade tersedia penginapan 2 rumah panggung dengan 4 kamar dengan 2 tempat tidur di masing-masing kamarnya. Harga penginapan per malam hanya Rp 75 ribu dan bila ingin berkemah, terdapat camping ground di sekitar pantai.

  


sumber : http://www.indonesia.travel/id/destination/319/taman-nasional-bromo-tengger-semeru/article/37/meru-betiri-surga-belantara-yang-belum-terjamah 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar