APA ITU TELEMATIKA?
Telematika adalah sebuah penggabungan kata dari telekomunikasi
dan informatika. Telematika sendiri dapat diartikan sebagai perubahan dari penggabungan
atau pembauran perkembangan antara teknologi telekomunikasi, teknologi media dan teknologi informasi yang menuju sebuah
titik tujuan bersama yaitu sebagai alat komunikasi jarak jauh yang mengirimkan
informasi melalui sistem digital.
BAGAIMANA PERKEMBANGAN TELEMATIKA DI INDONESIA DARI MASA KE MASA?
Sebelum adanya telematika masuk ke Indonesia, Bangsa Indonesia memang sudah mengenal ddekat dan menggunakan teknologi media sebagai alat komunikasi pada saat Indonesia melawan para penjajah. Bahkan penyampaian informasi tentang kemerdekaan Indonesia, sudah menggunakan surat kabar maupun radio sebagai salah satu contoh teknologi media yang berkembang di jaman tersebut, peristiwa itulah yang menjadi cikal bakal perkembangan dan pembangunan teknologi di Indonesia. Perkembangan telekomunikasi pun di bagi menjadi 2 masa yaitu:
1. Masa Pra-Satelit
Masa ini terjadi sebelum tahun 1976, Pada saat itu perkembangan teknologi di Indonesia masih terbatas hanya pada bidang radio dan telepon. Pada saat itu stasiun radio pertama Indonesia, yaitu RRI(Radio Republik Indonesia) dibuat dengan keadaan yang mendesak dan menggunakan perangkat keras seadanya hanya untuk kepentingan kemerdekaan Indonesia. Berbeda hal dengan telepon, peran telepon pada saat itu dianggap tidak terlalu penting, sehingga anggaran yang diberikan pemerintah juga untuk membangun jaringan telepon tersebut sangat kecil dan telepon hanya di kelola oleh Perusahaan Telepon dan Telegram (PTT). Mulai zaman pergantian Orde Lama ke Orde Baru lah tepatnya pada tahun 1965 RRI merupakan operator tunggal siaran radio di Indonesia, dan itu membuat munculnya stasiun-stasiun baru swasta di Indonesia.
Tetapi, pada masa awal periedo 1960-an Indonesia mengalami keadaan "masa suram" bagi bidang pertelekomunikasian. Karena, para ahli teknologi masih menggunakan teknologi yang kuno, sebagi contoh pada saat itu PTT masih menggunakan sentral-sentral telepon manual, dan masih menggunakan saluran kawat yang terbuka, hal itu terjadi dikarenakan kurangnya biaya yang dimiliki Indonesia untuk bisa mengembangkan teknologi tersebut.
Titik cerah pun datang pada saat tahun 1967/1968, Indonesia diberikan pinjaman-pinjaman baik bilateral maupun pinjaman multiteralyang diberikan oleh Bank Dunia, melalui pinjaman yang telah disepakati IGGI.
Perkembangan teknologi di Indonesia tidak terbatas pada bidang radio dan telepon saja, pada saat tahun 1962 juga telah berkembang saluran televisi yang pertama. Saluran televisi tersebut dibuat untuk memenuhi perlengkapan sebagai penyelenggara Asian Games IV di Jakarta. Siaran yang disiarkan pertama kali adalah peringatan hari Kemerdekaan RI yaitu pada tanggal 17 Agustus 1962 yang disiarkan langsung dari Istana Merdeka melalui microwave. Barulah pada tanggal 24 Agustus 1962, stasiun televisi pertama yaitu TVRI bisa langsung menyiarkan perhelatan Asian Games IV, dan dinyatakan sebagai hari jadi TVRI. Sampai pada tahun 1989, TVRI menjadi operator tunggal di bidang penyiaran televisi. Dan pada saat itu telekomunikasi Indonesia bersifat terestrial, yakni jangkauannya masih dibatasi oleh lautan.
2. Masa Satelit
Satelit Domestik Palapa
Pada tahun 1971 melalui konferensi di Jenewa yaitu konferensi WARCST (World Administrative Radio Conference on Space Telecomunication), terbesit sebuah gagasan peluncuran satelit bagi telekomunikasi di Indonesia. Salah satu perusahaan yang mengikuti pameran tersebut yaitu, perusahaan raksasa pesawat terbang Hughes. Dengan ide seperti itu, maka Suhardjono yang mempunyai latar belakang militer dan membawa itu langsung ke Presiden RI. Dengan berbagai pertimbangan seperti kelayakan ekonomi dan teknis, peluncuran satelit ini juga dilatar belakangi oleh kepentingan politik. Salah satu contoh kasus yang dapat di selesaikan oleh satelit adalah tentang cara-cara menggali sumber daya alam pada tembaga pura (Freeport) dan di Dili. Bulan Agustus 1976 di Cape Canaveral, Florida diluncurkanlah satelit Palapa, dan terdapat 3 orang perwakilan Indonesia yang mengahadiri acara peluncuran tersebut. Peristiwa ini diresmikan juga melalui pidato kenegaraan oleh presiden Soeharto di Jakarta, tanggal 16 Agustus 1976.
sumber : ejournal.uwks.ac.id/myfiles/201207530921134643/6.pdf
awandaprisma.student.unej.ac.id/?p=63
sumber : ejournal.uwks.ac.id/myfiles/201207530921134643/6.pdf
awandaprisma.student.unej.ac.id/?p=63
Tidak ada komentar:
Posting Komentar