Selasa, 19 Mei 2015

Menulis Penulisan Ilmiah

Penulisan Ilmiah







Macam-macam penulisan ilmiah :




1. Penulisan Ilmiah Pendidikan


  • Paper atau lebih populer dengan sebutan karya tulis, adalahkarya ilmiah berisi ringkasan atau resume dari suatu matakuliah tertentu atau ringkasan dari suatu ceramah yangdiberikan oleh dosen kepada mahasiswanya.
  • Pra Skripsi adalah karya tulis ilmiah pendidikan yangdigunakan sebagai persyaratan mendapatka gelar sarjanamuda. Karya ilmiah ini disyaratkan bagi mahasiswa pada jenja0ng akademik atau setingkat diploma 3 .
  • Skripsi adalah karya tulis ilmiah yang mengemukakanpendapat penulis berdasarkan pendapat orang lain.
  • Thesis adalah suatu karya ilmiah yang sifatnya lebihmendalam dari pada skripsi, thesis merupakan syarat untukmendapatkan gelar magister (S-2).
  • Disertasi adalah suatu karya tulis ilmiah yangmengemukakan suatu dalil yang dapat dibuktikan olehpenulis berdasarkan data dan fakta akurat dengan analisisterinci.


2. Penulisan Ilmiah Penelitian

  • Makalah seminar meliputi naskah seminar dannaskah bersambung.
  • Naskah Bersambung sebatas masih berdasarkanciri-ciri karya ilmiah, bisa disebut karya tulisilmiah.
  • Laporan adalah bagian dari bentuk karya tulisilmiah yang cara penulisannya dilakukan secararelatif singkat. Laporan ini bisa di kelompokkansebagai karya tulis ilmiah karena berisikan hasildari suatu kegiatan penelitian meskipun masihdalam tahap awal.
  • Jurnal penelitian adalah buku yang terdiri karyailmiah terdiri dari asal penilitian dan resensi buku



Ciri-ciri laporan ilmiah :


– Bahasa yang digunakan dalam karya ilmiah adalah bahasa baku yang tercermin dari pilihan kata/istilah, dan kalimat-kalimat yang efektif dengan struktur yang baku.
– Sikap penulis dalam karya ilmiah adalah objektif, yang disampaikan dengan menggunakan gaya bahasa impersonal, dengan banyak menggunakan bentuk pasif, tanpa menggunakan kata ganti orang pertama atau kedua.
– Struktur sajian karya ilmiah sangat ketat, biasanya terdiri dari bagian awal (pendahuluan), bagian inti (pokok pembahasan), dan bagian penutup.
– Komponen karya ilmiah bervariasi sesuai dengan jenisnya, namun semua karya ilmiah mengandung pendahuluan, bagian inti, penutup, dan daftar pustaka. Artikel ilmiah yang dimuat dalam jurnal mempersyaratkan adanya abstrak.

Syarat bagi pembuat penulisan ilmiah :

Mukayat Brotowidjojo mengemukakan juga persyaratan bagi pembuat laporan ilmiah itu yang menurutnya sama seperti bagi penulis karya tulis ilmiah lainnya, yaitu sebagai berikut.
  1. Memiliki pengetahuan tangan pertama tentang hal yang dilaporkan. Sering kali pengetahuan tangan pertama itu perlu dilengkapi dengan pengetahuan dan pengalaman orang lain.
  2. Memiliki sifat tekun dan teliti. Laporan yang baik tidak meninggalkan pertanyaan tak terjawab bagi pembacanya. Semua kesimpulan yang dapat ditarik dan pernyataan-pernyataan umum harus dibuat secara tepat. Bila ada hal-hal yang tak lengkap, ia harus menyebutkan kekurangan-kekurangan itu dan apa sebabnya. Semua fakta harus dicocokkan ulang. Satu kali saja pembaca laporan menemukan pernyataan salah, ia akan meragukan isi seluruh laporan. Pernyataan yang meragukan lebih baik dibuang saja, atau dijelaskan bahwa meragukan. Data yang meyakinkan tidak boleh dibuang.
  3. Bersifat objektif. Pernyataan yang dibuat harus menurut kenyataan; kesimpulan dan rekomendasi dibenarkan oleh kenyataan, walaupun konklusi dan rekomendasi itu berlawanan dengan yang diharapkan, bahkan dapat berakibat merugikan bagi dirinya sendiri. Pembuat laporan itu seperti sebuah ‘mesin pemikir’, yaitu bekerja tanpa nafsu dan prasangka yang dapat mengelirukan pengertiannya atau pernyataannya tentang fakta.
  4. Kemampuan untuk menganalisis dan menyamaratakan. Laporan itu adalah sebuah analisis. Pembuat laporan membagi-bagi subjek, memperlihatkan bagian-bagian yang berbeda, dan menunjukkan kaitannya satu dengan yang lain. Berdasarkan uraian itulah dengan cara induktif ia sampai kepada kesimpulan. Pelapor tidak boleh membuat  kesamarataan berdasarkan beberapa data saja, atau membuang data yang ia anggap tidak mendukung konklusi yang diharapkannya, padahal data itu tidak meragukan.
  5. Kemampuan mengatur fakta secara sistematis. Penyajian laporan itu tidak harus diatur sistematis, mantik, supaya pembacanya tidak meragukan tentang suatu perencanaan dan penalarannya.
  6. Pengertian akan kebutuhan pembaca. Laporan itu disajikan untuk dibaca oleh seseorang atau beberapa orang (tim) yang spesifik. Apa yang dilaporkan, apa yang dibuang, istilah apa yang akan dipakai, apa yang dapat dianggap sebagai sudah semestinya, apa yang memerlukan lukisan dan penjelasan serta bagaimana menyusunnya, semuanya itu tergantung pembacanya.


Sumber : http://karyailmiah-indonesia.blogspot.com/2014/10/macam-macam-karya-ilmiah.html?m=1

http://panduanguru.com/persyaratan-penulis-laporan-ilmiah-panduan-laporan-ilmiah-untuk-guru/

Tidak ada komentar:

Posting Komentar