KARYA NON-ILMIAH
Karya non-ilmiah adalah karangan yang menyajikan
fakta pribadi tentang pengetahuan dan pengalaman dalam kehidupan
sehari-hari, bersifat subyektif, tidak didukung fakta umum, dan biasanya
menggunakan gaya bahasa yang popular atau biasa digunakan (tidak terlalu
formal).
A. Karya
non ilmiah mempunyai ciri-ciri sebagai berikut:
1. Ditulis
berdasarkan fakta pribadi,
2. Fakta
yang disimpulkan subyektif,
3. Gaya
bahasa konotatif dan populer,
4. Tidak
memuat hipotesis,
5. Penyajian
dibarengi dengan sejarah,
6. Bersifat
imajinatif,
7. Situasi
didramatisir,
8. Bersifat
persuasif. Tanpa dukungan bukti
B. Jenis-jenis
yang termasuk karya non-ilmiah adalah :
·
Dongeng
·
Cerpen
·
Novel
·
Drama
·
Roman.
C. Karya
nonilmiah bersifat, antara lain :
1. Emotif
: merupakan kemewahan dan cinta lebih menonjol, tidak sistematis, lebihmencari
keuntungan dan sedikit informasi.
2. Persuasif
: merupakan penilaian fakta tanpa bukti. Bujukan untuk meyakinkan pembaca,
mempengaruhi sikap cara berfikir pembaca dan cukup informative.
3. Deskriptif
: merupakan pendapat pribadi, sebagian imajinatif dan subjektif.
4. Jika
kritik adakalanya tanpa dukungan bukti.
D. Contoh Karya non ilmiah
Roro Jonggrang
Dikisahkan, tersebutlah seorang pangeran bernama
Raden Bandung Bondowoso, putra raja Pengging bernama Prabu Damar Moyo. Raden
Bandung Bondowoso merupakan seorang pangeran yang terkenal kuat dan sakti
mandraguna.
Selain Pengging, terdapat kerajaan yang lain yang bernama Keraton Boko. Raja Keraton Boko bernama Prabu Boko dan mentrinya bernam Patih Gupalo, mereka berdua adalah raksasa pemakan mansia. Tetapi Prabu Boko mempunya seorang putri yang sangat cantik jelita bernama Lorojonggrang.
Suatu hari Prabu Boko berhasrat ingin memperluas wilayah kerajaan dengan menyerang kerajaan Pengging. Prabu Boko mengumpulkan pasukannya untuk menyerang Kerajaan Pengging. Pertempuran hebat pun terjadi, pertumpahan darah pun tidak terelakan. Banyak korban berjatuhan dari kedua belah pihak. Untuk mengurangi rakyatnya yang terbunuh, Prabu Damar Moyo memerintahkan anaknya Raden Bandung Bondowoso untuk berduel langsung dengan Prabu Boko. Berkat kekuatan dan kesaktian dari Raden Bandung Bondowoso, Prabu Boko pun terbunuh.
Selain Pengging, terdapat kerajaan yang lain yang bernama Keraton Boko. Raja Keraton Boko bernama Prabu Boko dan mentrinya bernam Patih Gupalo, mereka berdua adalah raksasa pemakan mansia. Tetapi Prabu Boko mempunya seorang putri yang sangat cantik jelita bernama Lorojonggrang.
Suatu hari Prabu Boko berhasrat ingin memperluas wilayah kerajaan dengan menyerang kerajaan Pengging. Prabu Boko mengumpulkan pasukannya untuk menyerang Kerajaan Pengging. Pertempuran hebat pun terjadi, pertumpahan darah pun tidak terelakan. Banyak korban berjatuhan dari kedua belah pihak. Untuk mengurangi rakyatnya yang terbunuh, Prabu Damar Moyo memerintahkan anaknya Raden Bandung Bondowoso untuk berduel langsung dengan Prabu Boko. Berkat kekuatan dan kesaktian dari Raden Bandung Bondowoso, Prabu Boko pun terbunuh.
Mendengar Prabu Boko terbunuh, Patih Gupala
memerintahkan pasukannya untuk mundur dari lari ke istana. Tentu Raden Bandung
Bondowoso tidak tinggal diam, dia langsung mengejar Patih Gupala dan pasukan
yang tersisa ke Keraton Boko. Patih Gupala yang tiba terlebih dahulu ke istana
menemui Roro Jonggrong dan memberitahu bahwa Prabu Boko telah tewas di tangan
Raden Bandung Bondowoso. Tak lama kemudian Raden Bandung Bondowoso pun tiba.
Ketika dia sedang mencari Patih Gupala di dalam istana, dia bertemu dengan anak
Prabu Boko yaitu Roro Jonggrang. Karena kecantikan nya, Raden Bandung Bondowoso
langsung jatuh cinta dengannya. Dan meminta untuk menikahinya. Tetapi Roro
Jonggrang menolaknya, karena dia tahu bahwa Raden Bandung Bondowoso yang telah
membunuh ayahnya.
Untuk menolak lamaran Raden Bandung Bondowoso, Roro Jonggrang memberikan syarat jika Raden Bandung Bondowoso ingin menikahinya. Roro Jonggrang berkata:
“Jika kau ingin menikahi ku, kau harus membuatkan ku sebuah sumur dan seribu candi dalam satu malam.”
Untuk menolak lamaran Raden Bandung Bondowoso, Roro Jonggrang memberikan syarat jika Raden Bandung Bondowoso ingin menikahinya. Roro Jonggrang berkata:
“Jika kau ingin menikahi ku, kau harus membuatkan ku sebuah sumur dan seribu candi dalam satu malam.”
Permintaan tersebut terdengar mustahil. Tapi
Raden Bandung Bondowoso percaya diri dengan kekuatan dan kesaktian yang dia
miliki dan langsung menyanggupi permintaan tersebut. Dia pun memulai untuk
membuat sebuah sumur yang terkenal dengan nama Jalatunda. Dan membuat 1000
candi dengan mengerahkan bantuan para jin untuk membuatnya.
Kawatir Raden Bandung Bondowoso akan menyelesikannya. Roro Jonggrang meminta dayang-dayang untuk menumbuk padi dan membakar jerami di timur sebagai tanda bahwa pagi sudah datang. Para jin yang membantu Raden Bandung Bondowoso untuk menyelesaikan 1000 candi pun kabur karena takut akan pagi. Pembuatan 1000 candi pun gagal, Raden Bandung Bondowoso hanya bisa menyelesaikan 999 candi.
Raden bandung Bondowoso marah, murka karena sebenarnya pagi belumlah tiba. Dia sangat marah ketika menemukan bahwa Roro Jonggrang lah yang melakukan kecurangan di balik kegagalan. Raden Bandung Bondowoso sangat murka dan merubah Roro Jonggrang menjadi sebuah arca yang terkenal dengan Arca Dewi Durga untuk melengkapi 1000 candi tersebut.
Kawatir Raden Bandung Bondowoso akan menyelesikannya. Roro Jonggrang meminta dayang-dayang untuk menumbuk padi dan membakar jerami di timur sebagai tanda bahwa pagi sudah datang. Para jin yang membantu Raden Bandung Bondowoso untuk menyelesaikan 1000 candi pun kabur karena takut akan pagi. Pembuatan 1000 candi pun gagal, Raden Bandung Bondowoso hanya bisa menyelesaikan 999 candi.
Raden bandung Bondowoso marah, murka karena sebenarnya pagi belumlah tiba. Dia sangat marah ketika menemukan bahwa Roro Jonggrang lah yang melakukan kecurangan di balik kegagalan. Raden Bandung Bondowoso sangat murka dan merubah Roro Jonggrang menjadi sebuah arca yang terkenal dengan Arca Dewi Durga untuk melengkapi 1000 candi tersebut.
sumber :
http://www.zonasiswa.com/2014/01/cerita-rakyat-roro-jonggrang.html
http://www.academia.edu/8593563/PERBEDAAN_KARYA_ILMIAH_DAN_NON_ILMIAH
Tidak ada komentar:
Posting Komentar